TRANSFORMASI SPIRITUAL DARI PENDERITAAN MENUJU KEMULIAAN DALAM PERSPEKTIF YESAYA 50:4-11

Authors

  • Sukanto Limbong Sekolah Tinggi Teologi HKBP Pematangsiantar

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi dialektika kompleks antara penderitaan dan kemuliaan dalam konteks spiritual yang digambarkan dalam Yesaya 50:4-11, dengan fokus pada transformasi panggilan pelayan Tuhan. Melalui analisis hermeneutis, kajian ini mengungkap bagaimana pengalaman penderitaan menjadi medium fundamental bagi pembentukan karakter spiritual dan pertumbuhan iman. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penderitaan dalam konteks Yesaya 50:4-11 tidak sekadar pengalaman negatif, melainkan ruang dialogis di mana Allah membentuk identitas dan misi hamba-Nya. Kesimpulan penelitian menegaskan bahwa kesetiaan kepada Allah diwujudkan bukan melalui penghindaran penderitaan, melainkan melalui sikap taat dan pasrah yang memungkinkan terjadinya transformasi spiritual yang mendalam.

Kata Kunci: hamba, lidah, murid, telinga, Yesaya 50:4-11

 

Abstract

This research explores the complex dialectic between suffering and glory in the spiritual context depicted in Isaiah 50:4-11, focusing on the transformation of the calling of God's servant. Through a hermeneutical analysis, this study reveals how the experience of suffering serves as a fundamental medium for the formation of spiritual character and the growth of faith. The findings indicate that suffering in the context of Isaiah 50:4-11 is not merely a negative experience but a dialogical space in which God shapes the identity and mission of His servant. The conclusion emphasizes that faithfulness to God is manifested not through the avoidance of suffering, but through an attitude of obedience and surrender that allows for profound spiritual transformation.

 Key Word: servant, tongue, disciple, ear, Isaiah 50:4-11

Downloads

Published

2024-12-17