EKSPLORASI KUALITATIF TENTANG ANTUSIAS BERIBADAH JEMAAT PERINTISAN
Abstract
Gembala Sidang kerap-kali melakukan visitasi kepada jemaat, menyediakan pelayanan ibadah komsel, Gereja juga menyediakan fasilitas antar jemput gar jemaat bisa datang beribadah. Tetapi antusias jemaat datang beribadah cenderung rendah, hanya beberapa jemaat saja yang memiliki antusias dalam beribadah. Peneliti ingin mengetahui sejauh mana antusiasme jemaat dalam beribadah pada gereja perintisan Bethel Tabernakel Church of Christ Alfa Omega East Ungaran Leyangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung di lapangan serta wawancara dengan jemaat yang terkait.Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya minat dalam beribadah, antara lain: sebagian besar jemaat masih memprioritaskan pekerjaan dibandingkan ibadah, serta adanya jemaat yang masih terikat pada dosa, seperti kecanduan bermain gim daring. Hal ini berdampak pada rendahnya semangat dalam beribadah dan melupakan pentingnya persekutuan.
Abstract
The Senior Pastor frequently conducts visitations to church members, provides small group worship services (komsel), and the church also offers transportation facilities to help members attend services. However, the congregation’s enthusiasm for attending worship services tends to be low, with only a few members showing genuine enthusiasm. This study aims to examine the level of worship enthusiasm among the congregation of the pioneering church, Bethel Tabernacle Church of Christ Alfa Omega East Ungaran Leyangan. The researcher employed a descriptive qualitative research method. Data were collected through direct field observation and interviews with selected church members. The findings reveal several factors contributing to the lack of worship interest, including the tendency of most members to prioritize work over worship and some members remaining bound by sin, such as addiction to online gaming. These factors have led to a decline in worship motivation and a loss of appreciation for the importance of fellowship.